Daftar Raja Kerajaan Bali


Nama Raja-Raja Bali Sebelum & Sesudah Majapahit berdasarkan prasasti :

1. Çri Keçari Warmadēwa (Saka 835/913M)

2. Çri Ugrasēna (Saka 837-864/915-942M)

3. Agni Nripati (Saka 841-875/953-953 M)

4. Tabanēndra Warmadēwa (Saka 877-889/955-967 M)

5. Candrabhaya Singha Warmadēwa (Saka 878-896/956-974M) –> Pendiri Tirta Empul.

6. Jana Sadhu Warmadēwa (Saka 897/975M)

7. Gunapryadharmapatni-Dharmodayana Warmadēwa (Saka 910-933/998-1011M)
Memiliki tiga Putra :
a. Airlangga (Kemudian menjadi Raja Kahuripan/Sebelum disebut Kadiri/Kediri menggantikan Kakek Beliau)
b. Marakata
c. Anak Wungsu

8. Çri Adnya Dewi (Saka 933-938/1011-1016M)

9. Marakata Pangkaja Sthana Tunggadēwa (Saka 938-962/1016-1040M)

10. Anak Wungsu (Saka 971-999/1049-1077M)

11. Sakalendu Kirana (Saka 1020-1023/1088-1101M)

12. Suradipa (Saka 1037-1041/1115-1119M)

13. Jaya Çakti (Saka 1055-1072/1133-1150M)

14. Ragajaya (Saka 1077-1092/1155-1170M)

15. Jayapangus (Saka 1099-1103/1177-1181M)

16. Arjaya Deng Jayaketana (Tidak diketemukan tahunnya, namun dari cara penulisan dan isinya diperkirakan antara Jayapangus dengan Ekajayalancana)

17. Ekajayalancana (Saka 1122-1126/1200-1204M)

18. Adhikuntiketana (Saka 1126/1204M)

19. Masula Masuli

20. Pameswara Çri Hyangning Hyang Adhidewalancana (Saka 1182-1208/1260-1286M)


Serangan Prabhu Kerthanegara Raja Singhasari Saka 1208/1286M

Pemerintahan Bali di bawah Singhasari :

1. Kryan Demung Sasabungalan (Saka 1206/1284M)

2. Kebo Parud Makakasir (Saka 1206-1246/1284-1324M)
a. Kedatangan para Arya dan Rohaniwan Kerajaan Singhasari
b. Kedatangan Para Mpu Keturunan Sapta Rsi bersama Bhujangga


Runtuhnya Singhasari, Bali kembali Mandiri :

1. Bethara Çri Maha Guru (Saka 1246/1324M)

2. Çri Walajaya Krethaningrat (Saka 1250-1259/1328-1337M)

3. Asta Sura Ratna Bumi Banten (Saka 1259-1265/1337-1343M)


Serangan Majapahit di bawah pimpinan Gajah Mada, bersama masuknya para Arya (Saka 1265-1272/1343-1350M) :

Kemenangan akhirnya diperoleh walaupun dengan berbagai trik dan tipu muslihat sebab kalah sakti oleh orang Bali Aga dan Bali Mula.


Pemerintahan Bali oleh Raja yang ditunjuk oleh Majapahit dan masih berasal dari Bali :

1. Kyayi Pasek Gelgel (Saka 1265-1272/1343-1350M)


Pemerintahan Bali oleh Raja (Adipati/sekarang = Gubernur) yang ditunjuk oleh Majapahit dan berasal dari Jawa :

1. Çri Kresna Kapakisan / Adipati Samprangan (Saka 1272-1295/1350-1373M)
Çri Kresna Kepakisan merasa tidak sanggup memerintah Bali karena pada jaman itu banyak timbul pemberontakan dari Rakyat Bali Mula / Bali Aga, sehingga Beliau melapor ke Kota Raja Majapahit dengan tujuan ingin meletakkan jabatan sebagai Adipati Samprangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Gajah Mada yang memahami bahwa rakyat Bali tidak akan mau tunduk kepada Majapahit jika tidak dipimpin oleh orang keturunan Bali / berdarah Bali, akhirnya mengutus Arya Kepakisan atau Arya Kresna Kepakisan { beliau adalah keturunan dari Prabu Airlangga (Raja Kahuripan) yang merupakan anak kandung dari Gunapryadharmapatni-Dharmodayana Warmadēwa } untuk mendampingi Çri Kresna Kepakisan sebagai PATIH AGUNG dalam memimpin Bali sehingga pemberontakan yang ada akhirnya dapat ditanggulangi.

2. Çri Agra Samprangan (Saka 1295/1373M)

3. Çri Smara Kapakisan (Saka 1302-1382/1380-1460M)

4. Dalem Watur Enggong (Saka 1382-1472/1460-1550M)

5. Dalem Bekung (Saka 1472-1502/1550-1580M)

6. Dalem Sagening (Saka 1502-1543/1580-1621M)

7. Dalem Di Made (Saka 1543-1573/1621-1651M)

8. I Gusti Agung Maruti , bergelar Dalem Agung Dimade (Saka 1573-1599/1651-1677M)

Patih Agung I Gusti Agung Maruti adalah keturunan dari Arya Kresna Kepakisan yang merebut kekuasaan dari Dalem Di Made pada tahun saka 1573 atau 1651 M, namun pada tahun saka 1599 atau 1677 M, tahta kerajaan dapat direbut kembali oleh keturunan Çri Kresna Kepakisan / Dalem dengan bantuan kerajaan – kerajaan kecil bawahan Gelgel (para Anglurah / sekarang = Bupati bawahan kerajaan Gelgel).

9. I Dewa Agung Jambe (Saka 1599-1664/1777-1742M)

Dewa Agung Jambe adalah putra dari Dalem Di Made dan keturunan Sri Kresna Kepakisan. Dewa Agung Jambe memberikan surat kepada Ki Tamblang Sampun supaya disampaikan kepada I Gusti Anglurah Panji di Den Bukit yang isinya meminta bantuan menggempur I Gusti Agung Maruti yang menguasai Istana Gelgel. Gabungan pasukan koalisi Bali terdiri dari laskar Taruna Gowak dari Den Bukit dipimpin oleh Ki Tamblang Sampun dan I Gusti Made Batan bermarkas di desa Panasan, lengkap dengan sarwa senjata keris, tombak, bedil sebagian dengan berkuda. Juga tidak ketinggalan bunyi-bunyian perang, kendang bende, cengceng. Pada waktu yang sudah ditentukan mereka mulai menyerang Istana Gelgel dari arah Barat Laut.Pasukan dari Badung dibawah pimpinan I Gusti Jambe Pule melalui arah pantai menyerang dari arah Selatan Istana lengkap dengan garangnya sedangkan laskar Singaharsa menyerang dari arah Timur Laut dengan terlebih dahulu menundukkan desa-desa sekitar Gelgel.
Akhirnya Kerajaan Gelgel dapat dikuasai kembali oleh Dewa Agung Jambe, Trah Sri Kresna Kepakisan. Dengan kalahnya I Gst. Agung Maruti maka gelar Dalem sebagai Raja Bali tidak dipakai lagi dan diganti dengan I Dewa Agung dan pusat kerajaan yang semula di Gelgel dipindahkan ke Semarapura.



10. I Dewa Agung Di Made (Saka 1664-1714/1742-1792M)

11. I Dewa Agung Gde (Saka 1714-1759/1792-1837M)

12. I Dewa Agung Sakti (Saka 1759/1837M)
13. …..
14. ….
Dst… Hingga akhirnya masuknya Penjajahan Belanda



DAFTAR PUSTAKA dan Sumber :
1. Salinan Lontar Sari Manik Tuluk Biyu Batur Kintamani
2. Narendra Dev. Pandit Shastri, Sejarah Bali Dwipa 26 Januari 1963
3. Anonim, rangkuman salinan berbagai Lontar Babad
4. Salinan Lontar Babad Mangwi Gedong Kirtya 1039
5. Salinan Lontar “Pamungkah Panamaskarang sakula Gotra Para Arya saking Jawi ikang tumedun ngiring Sira Çri Dalem Cili Kresna Kepakisan” katedunang saking Lontar Prasasti saking Puri Agung Semarapura Klungkung.
6. Sejarah Politik Bali dari abad X sampai dengan pendudukan Kolonial Belanda, oleh I Made Dwi Putra Sanjaya, S.Sos, MIB.
7. pmhdwarmadewa.wordpress.com/